Bagi pedagang tentunya ingin hasil dagangannya laris agar mendapatkan keuntungannya yang lebih besar. Tetapi yang perlu diingat, bahwa kita sebagai umat Muslim dalam menjalankan usaha, khususnya dalam berdagang juga harus bekerja dengan tekun dan bersikap jujur. Namun bagaimana dengan sebagian orang yang sudah melakukan hal tersebut tetapi hasilnya secara finansial belum memuaskan?. Jika masih belum berhasil sebaiknya intropeksi diri dulu, apakah niat yang paling utama dari penghasilan berdagang hanya untuk memperkaya diri saja, bukan karena bermanfaat bagi banyak orang lain?.
Allah SWT Berfirman :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
yā ayyuhallażīna āmanū anfiqụ mimmā razaqnākum ming qabli ay ya`tiya yaumul lā bai'un fīhi wa lā khullatuw wa lā syafā'ah, wal-kāfirụna humuẓ-ẓālimụn
Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim. (
QS. Al-Baqarah 2:254)
Pada ayat tersebut menjelaskan kepada orang-orang yang beriman agar menafkahkan sebagian dari harta benda yang telah dilimpahkan. Dan yang perlu diingat bahwa suatu saat akan datang dimana tidak ada lagi kesempatan bagi mereka untuk membelanjakan harta benda tersebut, tidak ada lagi teman karib yang akan memberikan pertolongan, dan tak ada lagi orang-orang yang dapat menyelamatkan dan memberikan bantuan, sebab pada hari itu terjadi hari kiamat yang diikuti oleh hari pembalasan.
Dengan demikian, orang yang tidak mau membelanjakan harta bendanya di dunia untuk kepentingan umum (fi sabilillah) adalah orang yang mengingkari nikmat Allah, maka mereka akan menjadi orang yang zalim terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
Kumpulan Doa Umat Islam Agar Dilimpahkan Rezeki yang Halal
Dalam usaha berdagang, kita sebagai umat Islam juga harus tetap berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT agar diberikan kelancaran rezeki. Berikut adalah doa yang terdapat dalam Al-Quran dan bisa diamalkan untuk sehari-hari setiap selesai sholat 5 waktu.
1. Surah Al-Ma'idah Ayat 114
قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللهم رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ
qāla 'īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn
Isa putra Maryam berdoa, “Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (
QS. Al-Ma'idah 5:114)
2. Surah At-Talaq Ayat 3
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. (
QS. At-Talaq 65:3)
Allah SWT sudah mengatur rezeki kepada setiap hambanya, ada yang sukses dan ada pula yang justru masih mendapat cobaan hidup yang berat. Namun, kita sebagai mahluk ciptaan Allah harus tetap berhusnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah adalah Maha penjamin rezeki.