Teknik Budidaya Tanaman Bonsai

Teknik Budidaya Tanaman Bonsai

Daftar Isi

  1. Ukuran Bonsai
  2. Aksesoris Bonsai
  3. Bentuk Bonsai
  4. Pedoman Teknis Budidaya

Bonsai merupakan salah satu seni pemangkasan tumbuhan atau pohon yang berasal dari Jepang. Perlakuan pemangkasan atau penghambatan pertumbuhan ini bertujuan untuk membiasakan tumbuhan atau pohon tersebut tumbuh dalam keadaan yang kerdil/cebol. Dalam bahasa Jepang, bonsai berarti "tanaman di pot". Biasanya akan berasosiasi dengan sebuah miniatur pohon yang ditanam di dalam pot atau kontainer. 

Pohon yang di bonsai umumnya berupa pohon berkayu (misalnya pohon beringin, dll) atau pohon buah-buahan dan kadang berupa pohon bunga. Bonsai yang baik dapat diletakkan diluar pekarangan sepanjang tahun. Efek artistik dari bonsai dapat dilihat dari keseimbangan dalam ukuran batang daun, ranting bunga atau buah dan pot yang digunakan. Pot yang dipakai haruslah yang mendukung suasana pohon yang ditanam. Keunikan dari bonsai adalah tanaman tumbuh dan menjadi tua namun tidak berkembang menjadi tinggi.

Untuk menghasilkan bonsai ada yang membutuhkan waktu yang panjang sampai berpuluh tahun, dan sebagian lainnya hanya membutuhkan waktu yang singkat. Akan tetapi pembuatan dan perawatan bonsai yang membutuhkan waktu yang lama juga memberikan imbalan yang cukup sepadan. Imbalan itu berupa sebuah keindahan dari alam liar tanaman yang terminiatur dan nilai ekonomi yang cukup lumayan.

Ukuran Bonsai

Ada 4 ukuran bonsai yang umum digunakan, yaitu :

  • Miniatur
  • Kecil
  • Sedang
  • Rata-rata.

Umumnya bonsai miniatur disiapkan dalam waktu sekitar 5 tahun. Bonsai kecil biasanya mempunyai tinggi antara 5 sampai 15 cm dan memerlukan persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai ukuran sedang mempunyai tinggi antara 15 sampai 30 cm, dan bonsai rata-rata mempunyai tinggi 60 cm dengan waktu persiapan sekitar 3 tahun.

Aksesoris Bonsai

Untuk industri bonsai sisi aksesoris adalah penghasilan yang terbesar dibandingkan dengan menjual bibit bonsai maupun bonsai itu sendiri. Aksesoris bonsai ini meliputi :

  • Pot
  • Bebatuan penghias
  • Alas bonsai
  • dan lain sebagainya.

1. Pot

Bonsai pada dasarnya adalah tanaman hias dan untuk lebih menonjolkan keindahannya dibutuhkan pendukungnya yaitu pot. Pot yang terbuat dari keramik akan semakin membuat tampilan bonsai anda lebih eksklusif.

 Aksesoris Bentuk Pot Bonsai

Gambar Aneka Bentuk Pot

Untuk kondisi bonsai yang penempatannya ditaman memerlukan pot yang terbuat dari bahan semen yang mempunyai nilai artistik tersendiri. Ada juga bentuk pot yang menyerupai hewan dan sebagainya.

2. Batuan penghias

Dalam memperindah bonsai ada banyaknya sarana yang dapat dilakukan, diantaranya dengan memberikan bebatuan yang indah akan bentuknya. Jenis bebatuan granit dapat memberikan kesan bonsai yang kuat saat menghiasi kaki batangnya.

3. Alas pot

Pot bonsai akan lebih tahan lama pemakaiannya bila dilapisi oleh alas. Alas yang terbuat dari kayu dan berbentuk meja sangat digemari para perawat bonsai dalam ruangan. Meja yang diperuntukan bagi alas bonsai umumnya mempunyai kekuatan yang cukup. Selain meja alas yang terbuat dari bahan yang sama dengan pot juga banyak digunakan. Artinya pot dan alasnya tersedia secara berpasangan.

Bentuk Bonsai

Bentuk bonsai yang telah manjadi main stream dikalangan para penggemar bonsai terdapat lima macam bentuk yaitu :

  • Bentuk batang yang tegak lurus teratur
  • Tegak lurus tidak teratur
  • Tersapu angin
  • Anak air terjun
  • Bentuk semi air terjun

Bentuk bonsai yang terdiri dari 2 hingga 3 tanaman didalam satu pot juga cukup digemari oleh para perawat bonsai selain dari lima mainstream diatas. Disamping kelima bentuk diatas juga diciptakan beberapa bentuk variasi bonsai lainnya.

1. Bonsai tegak lurus

Dasar bentuk bonsai ini adalah tegak lurus dan terdapat bentuk lancip dibagian paling atasnya dimana membentuk suatu bangunan kerucut. Bentuk macam ini biasanya lebih cocok untuk tanaman yang berusia muda karena bentuk ini akan membutuhkan kekuatan batang, cabang, dan ranting. Para pemula perawat bonsai biasanya menggunakan jenis ini untuk memulai keterlibatannya dalam merawat bonsai, karena tidak terlalu dibutuhkan banyaknya eksperimen namun membutuhkan ketelitian, menjadi alasan yang tepat bagi para pemula perawat untuk memakai bentuk bonsai ini. Jenis tegak lurus terbagi lagi menjadi dua kategori yaitu yang teratur dan tidak teratur.

2. Bonsai tegak lurus teratur

Tegak lurus teratur merupakan tanaman bonsai yang terlihat simple namun mempunyai tingkat kesulitan pembentukan yang cukup signifikan. Keadaan lingkungan seperti suhu ruangan, jumlah cahaya matahari, serta pemilihan pemakaian tanah sebagai dasar perkembangannya turut menentukan keberhasilan pembentukan bonsai ini. 

gambar bonsai bentuk tegak lurus teratur

Gambar bonsai
bentuk tegak lurus teratur

Pastikan perkembangan cabangnya berkembang ke arah vertikal bukan horisontal. Cabang pertama hendaknya terdapat pada setengah dari tinggi batang utama. Jarak antara permukaan tanah dengan adanya permulaan cabang, diharapkan memberikan keindahan utama dalam bentuk tegak lurus. Untuk kelurusan batang setidaknya harus dapat dilihat jelas sehingga memberikan kesempurnaan bentuk suatu bonsai tegak lurus teratur. Umumnya jenis tanaman cemara, apel liar, delima dan berbagai macam tanaman hias tanpa buah lainnya cocok untuk dijadikan bonsai tegak lurus ini.

3. Bonsai tegak lurus tidak teratur

Untuk bonsai tegak lurus tidak teratur, bentuknya tidak jauh berbeda dengan tegak lurus beraturan hanya pada umumnya batang utama dari tegak lurus tidak beratur terdapat lekukan, dimana cabang dan daunnya menjadi penyeimbang agar terjadi sebuah pemandangan tanaman yang menjulang tinggi namun agak tidak beraturan yang memberikan kesan alamiah dan natural. Kelompok bonsai jenis ini menghendaki perkembangan daun maupun cabang yang seimbang, kondisi yang tidak seimbang akan memberi kesan miring, dan tentunya akan mengurangi keindahan bonsai. 

gambar bonsai bentuk tegak lurus tidak teratur

Gambar bonsai
bentuk tegak lurus tidak teratur

Kemiringan ini membuat bentuk bonsai terlihat kurang baik. Jenis pohon yang cocok untuk bonsai bentuk tegak lurus teratur cocok juga untuk bonsai kelompok ini.

4. Bonsai tersapu angin (condong)

Bentuk bonsai ini mempunyai kemiringan yang terlihat seperti tanaman akan roboh. Bonsai golongan ini sedikit mempunyai kesamaan dengan bentuk tegak lurus hanya mempunyai perbedaan di sisi kelurusannya yang mengarah horisontal. Bentuk bonsai condong ini merupakan jenis bentuk peralihan dari bentuk tegak lurus dan anak air terjun. Kecondongannya dapat dibentuk kearah kanan atau kiri sesuai sesuai selera perawat tanaman.

Gambar bonsai bentuk tersapu angin
Gambar bonsai
bentuk tersapu angin

Peletakan batang utama awal tumbuhnya tanaman, akan lebih baik bila ditempatkan pada bagian tengah pot. Peletakan pada tengah pot membuat bentuk condongnya lebih terlihat sehingga lebih terlihat keindahannya. Tanaman yang digunakan untuk jenis bonsai ini adalah dari kelompok tanaman hias.

5. Bonsai anak air terjun

Bentuk anak air terjun ini batang utamanya agak tegak lalu berbengkok jatuh kebawah dengan berbagai lekukan selanjutnya hingga sejajar dengan alas pot untuk menimbulkan bentuk jatuhnya air pada anak air terjun. Bentuk pot berbentuk bulat atau segi enam lebih cocok untuk jenis bentuk ini, diawal pertumbuhan tanaman lebih baik diletakan pada bagian pinggir pot. Penempatan awal batang utama dibagian pinggir pot bertujuan untuk mempermudah pembengkokan awal. Penggunaan kawat akan banyak digunakan dalam proses pembentukannya sehingga diperlukan keahlian yang cukup untuk mengembangkannya. 

Gambar bonsai bentuk anak air terjun
Gambar bonsai
bentuk anak air terjun

Bentuk anak air terjun membutuhkan suatu kecermatan dalam melakukan pemangkasan maupun perawatan. Keseimbangan antara dahan dan ranting menjadi suatu tujuan bentuk bonsai anak air terjun dimana agar terlihat lebih alamiah. Jenis pohon cemara dari berbagai macam spesiesnya cocok untuk dijadikan bonsai dalam bentuk anak air terjun.

6. Bonsai semi anak air terjun

Bentuk semi anak air terjun ini lekukan batang utamanya tidak merupakan bagian yang penting, melainkan kekuatan batang dibagian yang mendatarlah yang harus diperhatikan karena beban gravitasi akan tertumpu disana dan tentunya mempengaruhi perkembangan tanaman. Dibutuhkan pengikatan kawat yang sangat banyak untuk pembentukannya. Pengikatannya juga harus dilakukan dengan hati–hati, dan hindari pengkawatan yang terlalu lama, agar tanaman tidak terluka. Menarik tidaknyanya bonsai bentuk semi air terjun ini sangat tergantung pada ketepatan dan teknik pemangkasan yang khusus. Beberapa jenis cemara dengan berbagai spesiesnya cocok untuk dibentuk bonsai golongan ini.

7. Bonsai berkelompok

Tanaman bonsai berkelompok merupakan penempatan dua hingga tiga bahkan lima tanaman bonsai didalam satu pot. Pot yang digunakan untuk bentuk bonsai ini akan lebih baik bila digunakan bentuk pot bundar.

Gambar bonsai bentuk berkelompok
Gambar bonsai
bentuk berkelompok

Karena terdiri dari lebih dari satu tanaman dalam satu pot maka perawat bonsai harus memperhatikan kebutuhan pertumbuhan dari masing masing jenis. Ukuran untuk bonsai kelompok ini umumnya tidak lebih dari 60cm. Jenis pohon cemara dan apel liar cocok untuk bentuk bonsai jenis ini.

Pedoman Teknis Budidaya

Bertanam bonsai ini memerlukan kesabaran yang tinggi. Berikut akan dijabarkan langkah-langkah utama dalam memulai teknik pengkerdilan tanaman melalui seni pemangkasan.

1. Pemilihan tanaman

Pemilihan tanaman yang akan anda jadikan bonsai merupakan suatu awal kesuksesan dalam pembentukan bonsai. Bakal bonsai dapat kita temukan di toko tanaman hias disekitar daerah tempat tinggal atau mancarinya dari tanaman liar. Pilihlah tanaman yang mempunyai batang utama yang cukup kuat karena ini dibutuhkan sebagai awal dari pemangkasan. Untuk bahan tanaman liar, proses pemindahan bibit tanaman ke dalam pot hendaknya dikerjakan dengan hati-hati agar akarnya tidak mengalami kerusakan. Berikut beberapa alat yang dibutuhkan dalam bertanam bonsai ini.

Gambar alat bantu bertanam bonsai
Gambar alat bantu bertanam bonsai

2. Pemindahan tanaman

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tanaman yang akan dibonsai, kemudian pemindahan tanaman yang akan dijadikan bonsai dari alamnya kedalam sebuah pot dengan menggunakan pengungkit akar. Tanamlah pohon calon bonsai ke dalam pot dengan hati-hati. Bersamaan dengan proses pemindahan tersebut, perhatikan perakarannya jika ditemukan akar-akar yang sudah mati atau tidak berkembang lagi maka akar tersebut dipotong. 

Gambar tahapan pembuangan akar
Gambar tahapan pembuangan akar

Pangkas serabut akar maupun batang akar yang telah tidak berkembang karena akar yang telah mati hanya akan memperlambat perkembangan akar yang lainnya. Pemeriksaan pada batang, cabang maupun akar ini juga harus dilakukan secara berkala. Perkembangan akar diharuskan tetap terjadi dengan tidak melebihi pot sebagai pijakannya. Calon bonsai dapat diambil dari alam langsung atau melalui cangkok, okulasi maupun setek.

3. Pembentukan bonsai

Langkah berikutnya yang dilakukan setelah penanaman, dan tanaman sudah kuat, adalah pembentukan bonsai. Pertama sekali buatlah kerangka dasar bentuk bonsai sesuai temanya. Untuk melakukan pembentukan batang maupun cabang yang dikehendaki, bisa dengan menggunakan kawat yang dibantu oleh alat pembengkok yang tersedia ditoko tanaman hias. 

Pengkawatan pada proses pembentukan bonsai
Gambar pengkawatan pada proses
pembentukan bonsai

Pengkawatan yang baik untuk membentuk alur bonsai bisa anda lakukan dengan menggunakan plastik sebagai pelapisnya sebelum diikat oleh kawat. Periksalah lekuk batang maupun cabang secara berkelanjutan agar perkembangannya tidak menjadi liar. Lepaskanlah kawat dari batang diwaktu yang tepat dan diharapkan jangan sampai meninggalkan suatu luka bekas kawat dibatang maupun cabang. Lakukanlah pemangkasan dengan seperlunya dan periksa secara berkala bentuk ranting sesuai tema bentuk yang akan kita tuju. 

Gambar teknik pemangkasan pada pembentukan bonsai
Gambar teknik pemangkasan
pada pembentukan bonsai

Untuk langkah selanjutnya lakukanlah pemeliharan yang berkelanjutan agar bonsai yang akan anda pelihara mempunyai bentuk yang indah dan sehat.

4. Pemilihan bentuk bonsai

Bentuk yang umum digunakan oleh sebahagian pemula adalah bentuk tegak lurus. Karena dari bentuk bonsai ini akan dipelajari dasar apa saja yang akan diperlukan dalam merawat bonsai. Kawat dapat digunakan dalam pembentukan alur perkembangan tanaman. Periksa pertumbuhan cabang dan ranting secara seksama dan berkala karena akan menentukan keberhasilan kita dalam membentuk bonsai. Setelah berhasil pada bentuk tegak lurus maka dapat diteruskan dengan bentuk bonsai lainnya. 

gambar pengikatan pada pangkal batang sehingga batang membengkak

Gambar pengikatan pada pangkal batang
sehingga batang membengkak 

Pada dasarnya perbedaan antara bentuk tegak lurus dan tegak lurus tidak beraturan, hanya pada bentuk lengkungan yang terjadi dibatang utamanya. Adanya lengkungan dibentuk tegak lurus tidak beraturan hanya sebagai variasi bukan penghilang bentuk utamanya yaitu ujung yang lancip dan memberikan kesan bangunan kerucut. 

Gambar pembentukan cabang bonsai
Gambar pembentukan cabang bonsai 

Selanjutnya kita bisa memulai membuat bonsai dengan jenis yang agak memerlukan keahlian yaitu anak air terjun dan bentuk tersapu angin. Pembentukan bonsai jenis ini merupakan bentuk kreativitas yang dapat dijabarkan secara bebas dan tidak ada aturan baku pada perkembangannya.

5. Pemilihan tanah

Tanah merupakan bagian yang penting dalam memulai pembentukan bonsai karena ditanahlah perkembangan dahan, batang, dan ranting ditentukan. Pilihlah tanah yang kadar humus tidak terlalu tinggi dikarenakan kadar humus yang terlalu tinggi akan memberikan kegemburan tanah yang berlebihan. Kemudian aturlah agar kelembaban tanah selalu terjaga dimana kelembapan tanah mempunyai pengaruh pada suhu tubuh bonsai. Perhatikan kondisi kadar air tanah saat melakukan penyiraman, hindari penumpukan air hanya pada satu bagian saja. Kelebihan air tentunya dapat membahayakan kesehatan tanaman.

6. Perawatan bonsai

Dalam perawatan bonsai diperlukan kesabaran. Langkah utama yang paling diperlukan untuk merawat bonsai adalah pemberian air, pupuk, pemangkasan perkembangan cabang maupun ranting, banyaknya cahaya, dan pencegahan hama bagi tanaman bonsai. Yang utama dalam merawat bonsai ini adalah mengerti kebutuhan tanaman. Kontinuitas pemberian kebutuhan tanaman yang tepat, merupakan suatu awal keberhasilan pembentukan bonsai. Perlu diingat bahwa setiap jenis tanaman kebutuhan akan faktor-faktor tumbuhnya berbeda.

7. Pengairan

Ketelitian merupakan kata yang paling tepat untuk melakukan pengairan terhadap tanaman bonsai. Tidak hanya rutinitas pengairan yang dituntut disini tapi pengetahuan tentang keperluan tanaman akan air merupakan suatu keharusan yang tentunya membutuhkan sebuah pengalaman dan keahlian tersendiri dalam melakukan pengairan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengairan. Jenis tanah adalah bagian yang harus diperhitungkan dalam pengairan, artinya kita akan mengukur tingkat kadar pH dalam air demi memperoleh kecocokan yang berkesinambungan dengan tanah untuk memudahkan perkembangan akar. Penentuan kapan waktu yang tepat tanaman memerlukan air memerlukan pengetahuan tersendiri dari masing-masing jenis tanaman.

8. Bentuk pot

Bentuk pot juga harus diperhatikan karena bentuk pot akan menjadi bahan pertimbangan dari mana kita akan mengucurkan air dan kemana air akan jatuh agar penyiramannya menyeluruh dan merata. Suhu udara dan keadaan cuaca juga cukup mempengaruhi kapan waktu yang sangat tepat untuk melakukan penyiraman. Penyiraman yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada bonsai, dan dapat menyebabkan berbagai hama dan penyakit. Begitu juga sebaliknya kekurangan air akan menyebabkan tanaman menderita dan dapat berakibat pada kematian. Peralatan yang digunakan untuk menyirami tanaman dapat menggunakan gembor kecil dan alat ini umumnya tersedia ditoko penjualan tanaman hias.

9. Pemupukan

Pemberian pupuk pada bonsai bukan diperuntukkan untuk memacu pertumbuhannya akan tetapi yang terpenting untuk menjaga kesehatan tanaman. Pada dasarnya berbagai jenis pupuk dapat digunakan, namun yang perlu diperhitungkan adalah kandungan zat didalam pupuk tersebut. Bonsai seperti tanaman lainnya membutuhkan hara N, P dan K. Jumlah dan jenis hara yang akan ditambahkan sebagai pupuk pada perawatan bonsai tergantung pada jenis tanamannya. Nitrogen diperlukan oleh bonsai karena zat ini mampu memberikan kesejukan bagi akar.

Perubahan kadar oksigen dalam tanah dapat berkurang dikarenakan adanya perubahan panas suhu ruangan atau terjadinya kelembapan tanah yang berlebihan, maka dibutuhkan nitrogen sebagai keseimbangan kadar oksigen didalam tanah. Untuk fosfor zat ini mempunyai kegunaan utama yaitu sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan perkembangan tanaman, dan kegunaan kalium bagi bonsai adalah sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fospor.

10. Vitamin

Selain pupuk bonsai dapat juga diberi vitamin. Kegunaan dari vitamin ini untuk menambah daya tarik dari bonsai itu sendiri seperti mengkilapnya daun, kuatnya ranting dan sebagainya. 

11. Pemangkasan perkembangan ranting dan dahan

Seorang penanam bonsai dapat menemukan keasyikannya dalam merawat bonsai disaat perawatan ranting dan daun. Saat perawatan ranting dan daun inilah yang merupakan perwujudan sisi kreatif manusia, yang tentunya tanpa menghentikan perkembangan tanaman itu sendiri. Pemangkasan yang baik memerlukan alat pemangkasan yang tepat. Untuk pemakaian alat yang dibutuhkan tergantung dengan apa yang hendak dipangkas karena pemangkasan untuk ranting, daun, pucuk, maupun serabut akar diperlukan alat tersendiri.

Pemangkasan pada ranting biasakanlah untuk memangkas bagian bawah ranting yang tidak diinginkan, karena pemotongan pada bagian itu akan menghentikan pertumbuhan ranting yang kita tidak diinginkan. Memangkas bagian daun juga harus dilakukan tepat pada bagian awal tumbuhnya daun. Pemangkasan serabut akar harus dilakukan untuk mencegah pertumbuhan serabut akar yang liar. Cara memangkas yang baik adalah dengan tidak menimbulkan bentuk luka yang permanen pada bagian yang dipangkas. Untuk alat pemangkasnya dapat anda peroleh dari toko tanaman hias di sekitar anda.

12. Cahaya

Seberapa banyaknya cahaya yang diberikan, tergantung pada jenis tanamannya. Untuk bonsai yang dberada di dalam ruangan maka setidaknya setiap pagi sinar matahari dari arah jendela dapat digunakan untuk keperluan cahayanya. Jika keberadaan jendela juga tidak memungkinkan maka sebagai pengganti cahaya matahari dapat digunakan cahaya lampu yang telah dirancang khusus untuk keperluan tanaman bonsai. Keperluan untuk cahaya buatan dapat disesuaikan dengan keadaan iklim udara dimana perawatan tanaman ini dilakukan.

13. Pengendalian hama dan penyakit

Pada dasarnya pencegahan hama akan sangat terbantu apabila pemberian air, pupuk, dan pemotongan ranting dilakukan dengan teratur dan terukur. Bukan berarti juga keteraturan tersebut menghilangkan serangan hama, akan tetapi setidaknya dapat menghindar dari seranganya. Tanaman yang dirawat secara baik, akan berkurang serangan hama dan penyakitnya karena tanamannya sehat, sehingga ketahanannya juga meningkat. Beberapa senyawa organik maupun anorganik, dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit, yang dosisinya disesuaikan dengan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.

 Share & Komentar


 Lihat Juga