Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.
Ikan Mas jika dipelihara dengan baik dan benar maka akan menjadikan nilai tambah bagi penghasilan. Budidaya ikan mas Indonesia sudah sangat banyak. Berikut ini tips Cara Budidaya Ikan Mas yang baik dan benar :
Persyaratan Menentukan Lokasi Tanah
Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Persiapan kolam tanah pada pemijahan mas terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
Pendederan ikan mas dilakukan sebanyak 4 kali. Yaitu :
Pembesaran Ikan Mas
Usaha pembesaran ikan mas adalah pemeliharaan dari ukuran benih sampai menjadi ikan yang layak konsumsi. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam air tawar, dan kurungan jaring apung.
Pembesaran di kolam air tawar
Benih ikan ± 1 bulan ukurannya diharapkan telah mencapai ukuran 3 – 8 cm, dan siap ditebarkan ke kolam pembesaran yang telah disiapkan lebih dahulu. Penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari saat suhu udara rendah, untuk mencegah terjadinya stres karena suhu yang tinggi. Padat penebaran ikan mas sebaiknya 1 – 2 ekor per meterpersegi untuk ikan hasil pendederan.
Beberapa kriteria kolam yang baik digunakan untuk pemeliharaan ikan mas :
Lama pemeliharaan di kolam pembesaran ± 2 – 3 bulan, diharapkan ikan mas yang dihasilkan sudah mempunyai ukuran berat ± 100 gram/ ekor. Ikan mas termasuk ikan pemakan segala makanan yang ada, mulai dari yang bersifat planktonis sampai kepada makanan buatan. Ikan mas yang masih kecil akan lebih banyak memerlukan makanan alami yang planktonis, sedangkan ikan mas yang sudah besar lebih banyak memakan makanan tambahan dan buatan disamping makanan-makanan lainnya.
Pemberian makanan dapat ditebarkan secara langsung ke dalam kolam pembesaran dengan jumlah ± 3 – 4 % dari berat badan seluruh ikan.
Pembesaran di Keramba Apung
Metode ini cocok diterapkan di perairan umum, misalnya danau, waduk atau rawa yang dalam. Kedudukan jala apung mengapung pada perairan. Pemasangan jala apung ini harus menggunakan pelampung agar kedudukan jala tidak tenggelam seluruhnya. Selain itu, untuk memperkuat kedudukan jala harus diberi alat pemberat pada bagian dasarnya.