Memilih Cincin Pertunangan Maupun Pernikahan

Memilih Cincin Pertunangan Maupun Pernikahan

Pemberian cincin kawin adalah tradisi sudah berlangsung sudah sangat lama. Tidak ada data pasti kapan cincin mulai digunakan dalam perkawinan. Tapi sejumlah literature menyebutkan pada jaman romawi kuno banyak pasangan menggunakan lempeng besi sederhana sebagai tanda ikatan.

Cincin adalah simbol ikatan cinta sepanjang masa dan berlaku universal. Menjadi kepercayaan akan sebuah simbul cinta abadi dan menjelaskan status pemakainya. Berabad-abad kemudian tradisi ini diadopsi dunia barat. Cincin dianggap sebagai simbul cinta dan kepercayaan yang menandai hubungan pria dan wanita. Kadang diberikan sebelum perkawinan, dikenal dengan cincin pertunangan, bisa juga saat upacara perkawinan dikenal cincin pernikahan.

Dalam perkembangannya bentuk dan desain cincin – cincin berevolusi. Pada jaman romawi kuno, misalnya ada yang dikenal sebagai cincin model kunci terbuat dari kuningan, perunggu, atau besi. Cincin ini sebagai simbul untuk masuk kerumah suami dan boleh menggunakan harta miliknya. Cincin kunci model tertentu digunakan untuk membuka kotak perhiasan.

Cincin berlian mulai marak dipakai dalam pertunangan mulai abad ke 18 di eropa, ada beberapa alasan yang membuat berlian menjadi begitu popular, yaitu kecantikan yang dipancarkannya, kekuatannya dan banyak ditemukan tambang berlian di Brasil.

Kaum wanita bangsawan biasanya menggunakan berlian besar untuk anting, tiara, kalung, dan gelang. Tapi untuk cincin mereka memakai berlian kecil atau halus yang diikat silver pada cincinnya yang terbuat dari emas adalah Queen Charlotte, istri dari king George III dari inggris yang disebut pertama kali memilih cincin bertabur berlian untuk perkawinannya. Sang ratupun dikenal sebagai Queen of Diamond.

Memilih cincin pada masa kini, beragam cincin kawin tersedia dalam berbagai model dan bahan yang sangat variatif. Tapi cincin kawin paling umum digunakan adalah menggunakan bahan dasar emas atau platinum. Emas ini muncul dalam beragam warna seperti kuning, merah muda atau putih seperti platinum. Kadar karat yang umum dipakai adalah emas 18 karat. Emas murni 24 karat kurang cocok dijadikan cincin kawin karena sifat logamnya lunak sehingga mudah berubah akibat pemakaian sehari-hari.

Pilihan lainnya adalah platinum berwarna kemilau putih keperakan bergaya klasik. Seperti halnya emas, nilai cincin ini ditentukan kadar campuran logam lainnya seperti iridium dan ruthenium. Untuk harga cincin berbahan dasar platinum relative lebih mahal ketimbang emas.

Desain cincin kawin umumnya simple. Banyak pasangan memilih desain polos karena praktis untuk pamakaian sehari-hari. Kalaupun ingin lebih special, pilihanya adalah dengan memberi sentuhan permata pada cincin emas atau platinum. Berlian masih menjadi pilihan paling popular sampai saat ini.

Berikut Adalah Beberapa Contoh Cincin Pertunangan Maupun Pernikahan

Cincin kawin tunangan lapis emas

Cincin Kawin Tunangan Polos Lapis Emas

Cincin kawin polos silver

Cincin Kawin Tunangan Polos Silver

Cincin kawing tunangan lapis emas dan permata

Cincin Kawin Tunangan Lapis Emas + Permata

Dalam Memilih Cincin Kawin yang Cocok Ada Beberapa Hal yang Bisa Dijadikan Panduan

1. Anggaran

Harga cincin kawin biasanya ditentukan oleh jenis bahan, kadar karat dan beratnya. Serta tambahan hiasan sepert berlian. Untuk cincin kawin berlian bersertifikat, misalnya harganya pasti lebih mahal ketimbang cincin biasa. Bila anggaran terbatas bisa disiasati dengan mengutak–atik berat, kadar, serta model yang sederhana. Untuk harga logam mulia patokanya umumnya sama. Anda bisa berhemat dengan mencari ongkos pembuatan yang lebih murah.

2. Bahan

Ini tidak hanya berhubungan dengan budget atau selera, dalam menentukan pilihan bahan, perlu juga dipertimbangkan aspek kesehatan. Apa Anda alergi terhadap bahan–bahan tertentu. Pada sejumlah kasus, keringat seseorang bereaksi secara berbeda terhadap bahan tertentu. Ketika membeli cincin berlian jangan lupa memperhatikan 4C (Carat/karat, Clarity/Kejernihan, Cut/Potongan dan Colour/Warna).

3. Model

Cantik tidaknya cincin biasanya menjadi pertimbangan pertama dalam memilih. Anda bisa memilih langsung ditoko cincin atau mencari referensi model dan minta dibuatkan khusus. Dalam memilih model Anda perlu ingat, berbeda dengan cincin lainnya, cincin kawin akan dipakai selamanya (idealnya). Jadi pertimbangkan juga bentuknya, apa tidak mengganggu aktivitas, apakah desainnya akan bertahan lama dan tidak cepat basi. Jangan lupa pertimbangkan berdua agar cincin terlihat cantik ditangan Anda. Pilihlah tulisan apa yang akan diengrave dibagian dalam cincin pernikahan. Biasanya tanggal pernikahan atau nama pasangannya. Pilihlah cincin pernikahan yang disukai kedua pasangan dan pilihlah design yang bertahan seterusnya. Anda bisa membawa contoh gaun yang akan Anda kenakan dihari pernikahan Anda untuk menyesuaikan dengan bentuk atau model cincin dan aksesoris.

4. Ukuran

Jangan membeli cincin tanpa mencobanya. Cincin harus terasa nyaman dan melekat dengan pas dijari, jangan sampai kesempitan, kedodoran, atau warnanya tidak match dengan warna kulit Anda.Tradisi jari manis kiri Jari manis tangan kiri adalah tempat yang biasa dipakai untuk cincin kawin. Tak ada aturan baku mengenai hal ini tapi tradisi ini begitu popular dan berlaku secara universal konon tradisi ini berasal dari kepercayaan romawi kuno yang menyebut bahwa pada jari manis kiri terdapat vena amoris yang berhubungan langsung kejantung. Alasan praktis yang juga sering dikemukakan, jari manis tangan kiri dianggap sebagai paling sedikit digunakan sehingga cincin relatif aman dipakai.

Jika Anda akan mengenakan sarung tangan pada saat acara pemakaian cincin, jangan lupa membawa sarung tangan yang akan Anda kenakan di hari pernikahan jika Anda akan memakai sarung tangan ketika mencoba cincin pernikahan untuk menghindari kesalahan ukuran.

 Share & Komentar


 Lihat Juga