10 Tips Memotret Pada Acara Pernikahan

10 Tips Memotret Pada Acara Pernikahan

Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama, budaya, maupun kelas sosial. Nah Artikel kali ini akan membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan bagi fotografer pemula.

1. Mau dan Percaya Diri

Modal utama untuk menggapai cita-cita bukanlah selalu modal materi/uang, namun yang lebih penting adalah kemauan ditambah percaya diri yang kuat, Ingin menjadi apapun Anda pasti bisa.

2. Mengetahui Pencahayaan

Pemotretan menggunakan mode Aperture Priority. Mode ini dapat Anda gunakan jika anda tidak dapat mengambil kesempatan eksposur yang tidak tepat saat pengambilan moment-moment penting.

3. Tepati Janji dan Lakukan Dengan Sungguh-Sungguh

Jika anda akan melakukan pekerjaan ini, terutama jika ini adalah pemotretan pertama kali dalam pernikahan, Anda harus menetapkan diri untuk sukses dengan memberikan harapan kepada klien/calon pengantin. Apakah anda ingat dengan pribahasa, “You get what you pay (Anda mendapatkan apa yang Anda bayar)?”, pribahasa ini sangat cocok untuk klien agar apa yang mereka inginkan sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan. Berilah mereka janji, tapi Anda harus memberikan harapan yang jelas bahwa Sobat tahu tanpa ragu akan mampu mencapai apa yang Anda janjikan. Misalnya jika Anda benar-benar yakin bahwa Anda akan mampu memberikan 100 gambar untuk setiap jam pemotretan, janjikan kepada klien hanya 50 gambar saja. Dengan begitu ketika Anda hanya mendapatkan 75 gambar dari setiap jam pemotretan mereka akan gembira!.

4. Jangan Menjalaninya Sendirian

Bawalah seorang asisten. Dua kamera akan lebih baik daripada satu, terutama jika ruangan sangat luas dan tidak banyak tamu yang Anda kenal. Sangat penting memiliki back up untuk memastikan Anda agar punya dua peluang pada setiap pemotretan.

5. Ikuti Permintaan Klien/ Pengantin

Apakah klien/ pengantin meminta Anda untuk memastikan agar Anda mendapatkan gambar dari semua pemain kunci (keluarga pengantin). Ini sangat penting, agar Anda dapat mendokumentasikan semua pemain kunci, akan lebih baik lagi jika Anda mengenal keluarga pengantin (walaupun ini tidak wajib) agar mereka merasa lebih dekat dengan Anda. Jika Anda tidak mengenal atau ragu-ragu dengan salah seorang tamu, inilah saatnya klien Anda yang beraksi untuk mengambil gambar mereka (terutama ketika acara seremoni) sehingga nanti ketika pemilihan gambar orang-orang ini tidak tertinggal.

6. Lakukan Pemotretan Sebanyak-Banyaknya

Memotretlah sebanyak-banyaknya jika Anda tidak benar-benar yakin, sering-seringlah memeriksa LCD lalu setelah itu jepret lagi. Di era digital ini ruang penyimpanan begitu murah pada kartu memori, Anda benar-benar tidak memiliki satu alasan pun untuk tidak melakukan pemotretan sebanyak-banyaknya.

7. Mengetahui Alur Cerita

Sebuah pernikahan memiliki cerita yang berbeda-beda, namun prosesi pernikahan biasanya hampir sama, untuk itulah Anda wajib mengetahui gaya pernikahan klien Anda agar nantinya Anda dapat mengambil gambar-gambar yang wajib masuk kedalam foto sehingga seolah-olah gambar tersebut nantinya memiliki sebuah alur cerita.

Ada beberapa gambar yang dipastikan harus masuk, misalnya cincin, berciuman, air mata, memotong kue, pelemparan buket dll. Selain itu pastikan untuk mendapatkan gambar yang baik di tempat-tempat tersebut, beberapa detail yang baik dari semua hal yang mana mereka menghabiskan uang untuk menghias tempat misalnya dekorasi, penataan cahaya, dll. Juga jangan lupa gaun, jas, sepatu, barang-barang yang dianggap penting, gambar keluarga, gambar kedua mempelai dan kemudian setiap dan segala hal lain yang mungkin bisa Anda perkirakan sendiri.

8. Mengetahui Tempat dan Keadaan

Periksa terlebih dahulu lokasi prosesi sebelum hari H. Pastikan bahwa Anda sudah tahu persis tempat itu. Ini dapat membantu Anda untuk mengetahu spot-spot yang bagus ketika nanti pada saatnya Anda harus memotret pada hari H. Cobalah kunjungi beberapa kali tempat tersebut sebelum hari H, Periksa situasi pencahayaan. Tanyakan tentang lokasi tempat duduk dan pastikan Anda akan mampu untuk memotret dari sudut yang tepat tanpa menghalangi pandangan para tamu.

9. Ketahui Hal-hal Yang Dianggap Sepele

Lakukan komunikasi dengan orang yang akan menjadi pembawa acara pada hari pernikahan terutama pembawa acara seremoni (ustadz/pendeta). Mungkin saja ada aturan khusus di sebuah tempat ibadah tertentu atas alasan agama/etika dimana Anda tidak boleh memotret pada bagian-bagian tertentu saat upacara. Ingatlah ini tanggung jawab Anda sebagai fotografer untuk memastikan bahwa masalah tersebut dapat ditangani, sehingga tidak mengganggu jalannya upacara pernikahan pada hari H.

10. Jadilah Fotografer Profesional

Buatlah formulir Kontrak, mungkin ini tampaknya terlalu formil, terutama kepada teman bukan?. Namun inilah langkah bijak untuk memeprlihatkan bahwa Anda adalah seorang profesional juga untuk memperkuat hubungan perjanjian sehingga tidak terjadi kesalah fahaman jika suatu hari ada klaim dari klien.

 Share & Komentar

 Artikel lainnya